Koagulasi


Dispersi koloid dapat mengalami peristiwa penggumpalan atau koagulasi. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi akibat peristiwa-peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang terdispersi dalam plasma darah. Jika darah dipanaskan, darah akan menggumpal. Sebaliknya, agar-agar menggumpal jika didinginkan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan terjadinya koagulasi misalnya :

a. Pencampuran koloid yang berbeda muatan
Jika sistem koloid berbeda muatan dicampurkan , akan menyebabkan terjadinya koagulasi dan akhirnya mengendap sebagai contoh, sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi jika dicampur dengan sol As2S3. Dengan adanya peristiwa tersebut, jika anda mempunya tinta dari merk yang berbeda dimana yang satumerupakan koloid negatif dan yang lain merupakan koloid positif, jangan sampai dicampurkan karena dapat mengalam koagulasi.

b. Adanya elektrolit
Jika koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suara larutan elektrolit, maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit tersebut akan segera ditarik oleh partikel-partikel koloid positif tersebut. Akibatnya ukuran koloid menjadi sangat besar dan akan mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid negatif akan menyerap ion-ion positifdari suatu larutan elektrolit.

Jadi, ion negatif akan mengoagulasi koloid positif dan sebaliknya ion positif akan mengoagulasi koloid negatif. Proses koagulasi semakin mudah jika konsentrasi ion dalam larutan tersebut makin besar, dan jika ukuran muatan ion yang berperan dalam proses koagulasi makin besar.

Contoh porses koagulasi dengan penambahan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah penambahan tawas dalam proses penjernihan air. Tawas merupakan garam aluminium sulfat (Al2(SO4)3) yang didalam air akan terionisasi menghasilkanion Al3+. Ion aluminium ini mempunyai kemampuan untuk menarik molukul-molukul polar termasuk air dan lumpur (koloid) sehingga terjadi koagulasi. Proses koagulasi menghasilkan partikel yang sangat besar dan akan mudah mengendap akibat gaya gravitasi. Contoh lainnya adalah terbentuknya delta dimuara sungai akibat lumpur (koloid) yang ada dalam air sungai berinteraksi dengan air laut yang mengandung ion-ion garam sehingga lumpur mengalami koagulasi dan mengendap.

Contoh :
Sol Fe(OH)3 merupakan koloid positif. Jika diberi elektrolit (misalnya NaCI), yang berperan mengoagulasi sol Fe(OH)3 adalah ion negatif (ion Cl-) semakin besar konsentrasi ion CI- , semakin cepat proses koagulasi terjadi. Jika ke dalam sol Fe(OH)3 ditambahkan NaCI dan Na2SO4 dengan konsentrasi yang sama, koagulasi yang lebih cepat terjadi adalah pada sol Fe(OH)3 yang ditambah larutan Na2SO4, sebab muatan ion SO42- lebih besar dari pada ion CI-.
Dg Tiro
Dg Tiro Bukan siapa-siapa, hanya orang biasa yang sedang belajar untuk selalu bisa bermanfaat bagi orang lain terutama orang-orang terdekat.

Posting Komentar untuk "Koagulasi"