Pengoksidasi dan Pereduksi
Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi yang berlangsung serentak biasanya disingkat dengan reaksi redoks. Didalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan pengoksidasi (oksidator). Pereduksi atau reduktor adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat yang lain mengalami reduksi. Dalam hal ini, zat pereduksi mengalami oksidasi. Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Dalam hal ini, zat pengoksidasi mengalami reduksi.
Contoh :
Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi, sedangkan FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 merupakan hasil reduksi. Atom klorin dalam hal ini tidak mengalami oksidasi maupun reduksi.
Apabila di dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau mereduksi dirinya sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan reaksi autoredoks.
Contoh :
I2 dalam reaksi di atas mengalami oksidasi sekaligus mengalami reduksi. Berarti, atom I mengoksidasi atom I yang lain dan sebaliknya mereduksi yang lain. Atom-atom kalium, oksigen dan hidrogen tidak mengalami oksidasi dan reduksi.
Salah satu manfaaat reaksi redoks adalah untuk pemisahan logam dari bijihnya. Umumnya, logam di alam ditemukan dalam bentuk bijih logam, yaitu senyawa-senyawa logam. Misalnya, besi sebagai senyawa Fe3O4, tembaga sebagai senyawa CuFeS2, dan berbagai senyawa yang lain. Untuk memisahkan logam dari senyawanya, dilakukan proses reduksi. Pereduksi yang sering digunakan adalah gas CO. contoh berikut adalah reaksi reduksi pemisahan besi dari bijihyang mengandung Fe3O4.
Selain bermanfaat, reaksi redoks juga dapat merugikan, contohnya adalah perkaratan besi. Reaksi perkaratan besi merupakan reaksi oksidasi terhadap logam besi sehingga besi menjadi rusak.
Pemahaman tentang reksi redoks pada proses perkaratan besi sudah mencapai tahap mencari cara terbaik untuk mencegah perkaratan pada besi.
Sebagai bahan latihan terkait materi di atas soal dilengkapi pembahasan bisa disimak DI SINI.
Contoh :
Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi, sedangkan FeCl2 merupakan hasil oksidasi dan gas H2 merupakan hasil reduksi. Atom klorin dalam hal ini tidak mengalami oksidasi maupun reduksi.
Apabila di dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau mereduksi dirinya sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan reaksi autoredoks.
Contoh :
I2 dalam reaksi di atas mengalami oksidasi sekaligus mengalami reduksi. Berarti, atom I mengoksidasi atom I yang lain dan sebaliknya mereduksi yang lain. Atom-atom kalium, oksigen dan hidrogen tidak mengalami oksidasi dan reduksi.
Salah satu manfaaat reaksi redoks adalah untuk pemisahan logam dari bijihnya. Umumnya, logam di alam ditemukan dalam bentuk bijih logam, yaitu senyawa-senyawa logam. Misalnya, besi sebagai senyawa Fe3O4, tembaga sebagai senyawa CuFeS2, dan berbagai senyawa yang lain. Untuk memisahkan logam dari senyawanya, dilakukan proses reduksi. Pereduksi yang sering digunakan adalah gas CO. contoh berikut adalah reaksi reduksi pemisahan besi dari bijihyang mengandung Fe3O4.
Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(s) + 4CO2(g)
Selain bermanfaat, reaksi redoks juga dapat merugikan, contohnya adalah perkaratan besi. Reaksi perkaratan besi merupakan reaksi oksidasi terhadap logam besi sehingga besi menjadi rusak.
4Fe(s) + 3O2(g) + 2xH2O(l) → 2Fe2O3xH2O(s)
Pemahaman tentang reksi redoks pada proses perkaratan besi sudah mencapai tahap mencari cara terbaik untuk mencegah perkaratan pada besi.
Sebagai bahan latihan terkait materi di atas soal dilengkapi pembahasan bisa disimak DI SINI.
Posting Komentar untuk "Pengoksidasi dan Pereduksi"
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar Anda sesuai dengan topik postingan halaman ini. Centang "Beri tahu saya" untuk mendapatkan pemberitahuan balasan komentar anda.