Indikator Asam Basa dan Nilai pH


Untuk mengetahui nilai pH suatu larutan dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter atau indikator. pH meter merupakan suatu rangkaian alat elektronik yang dilengkapi dengan elektrode kaca. Jika elektrode kaca ini dimasukkan ke dalam larutan, akan timbul beda potensial yang diakibatkan oleh adanya ion H+ dalam larutan. Besarnya beda potensial ini ditunjukkan dengan angka yang menyatakan pH larutan tersebut.

Alat ini mengukur bedasarkan perbedaan relatif konsentrasi ion H+. Oleh karena itu, setiap kali melakukan pengukuran pH meter harus dikalibrasi dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui pH-nya dengan pasti. Untuk menggunakan alat ini cukup dengan mencelupkan elektrodenya ke dalam larutan yang diukur dan secara otomatis jarum penunjuk atau angka digital akan menunjuk pada nilai pH larutan yang diukur.

Indikator asam basa merupakan suatu zat yang mempunyai warna tertentu pada pH tertentu. Contohnya bromtimol biru (BTB) akan bewarna kuning dalam lingkungan asam, bewarna biru dalam basa, dan bewarna hijau pada suasana netral.

Di tinjau dari senyawanya, indikator merupakan zat warna yang di anggap sebagai asam lemah (HIn) dalam larutan dan terionisasi menghasilkan ion H+.


Warna HIn berbeda dengan warna In-. Pada pH = pKa atau [H+] = Ka indikator, maka [In-] sama dengan [HIn] sehingga yang tampak adalah warna campuran antara warna HIn dan warna In-. Pada pH lebih rendah dari nilai Ka, warna yang tampak adalah warna HIn, dan jika pH lebih besar dari Ka, warna yang tampak adalah warna In-. Perubahan warna akan berkisar antara pH = pKa. Kisaran angka ini disebut dengan trayek range pH indikator.

Contoh :
Indikator metil jingga mempunyai trayek pH : 3,1 - 4,4 dengan perubahan warna dari merah ke kuning. Oleh karena itu, indikator metil jingga tersebut akan berwarna merah jika diteteskan pada larutan yang mempunyai pH < 3,1 dan akan memberikan warna kuning jika diteteskan pada larutan yang mempunyai pH > 4,4. Pada pH antara 3,1 - 4,4 warna metil jingga adalah campuran antara merah dan kuning, yaitu jingga.

Berikut jangkauan warna beberapa indikator.


Indikator tunggal hanya aka menunjukkan hasil secara umum, misalnya suatu larutan dietesi indikator PP bewarna merah, berarti larutan tersebut mempunyai pH > 8,3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dapat digunakan beberapa indikator terhadap satu larutan.

Contoh Soal :
Suatu larutan akan memberikan warna kuning dengan indikator metal jingga dan metal merah, serta memberikan warna biru dengan indikator BTB. Sementara itu, dengan indikator PP tidak bewarna. Perkirakan nilai pH larutan tersebut.

Jawab :


Perkiraan nilai pH ini juga tidak pasti tepat, namun ilai ini merupakan nilai yang lebih teliti dibandingkan jika hanya indikator tunggal. Akan tetapi, jika mengharapkan pengukuran nilai pH secara pasti dapat digunakan indikator universal. Indikator universal merupakan campuran beberapa indikator yang dapat berubah pada setiap satuan nilai pH.
Dg Tiro
Dg Tiro Bukan siapa-siapa, hanya orang biasa yang sedang belajar untuk selalu bisa bermanfaat bagi orang lain terutama orang-orang terdekat.

Posting Komentar untuk "Indikator Asam Basa dan Nilai pH"